GALERI MADRASATUL QURAN | •

          Marcopolo FC gagal puncaki klasemen pada laga keduanya melawan Denjaka FC, Jum’at (17/02). Kesempatan yang sangat disayangkan unutuk Marcopolo FC, begitu pun sebaliknya Denjaka FC kurang dapat memanfaatkan peluang-peluang yang telah ada.

          Awal babak pertama, Denjaka FC mengawalinya dengan memberikan serangan-serangan kepada kubu lawan. Shot on yang terus dilakukan Fakhri, sayap kiri Denjaka FC, dihadiahkan kepada kiper pertahanan squad asrama Tahfidhul Qur’an. Akibat serangan yang terus diberikan dari asrama Mudkholan Karima, dari Marcopolo FC pun langsung memasang pertahanan agar kandangnya tak mengalami kebobolan.

          Para pemain Marcopolo FC semakin memanas, mereka berusaha untuk menjaga kandang mereka hingga tak sengaja melakukan pelanggaran dan pada akhirnya menyebabkan tendangan bebas. Bola ditedang oleh Mas Chakam, salah satu pemain senior asrama Mudkholan Karima, bola melambung dengan cantik tetapi berhasil diselamatkan oleh kiper Marcopolo FC, Habib Asgaf.

          Pertandingan terus berjalan dan waktu terus berputar. Tak mau kalah, squad Marcopolo FC pun mencoba untuk membangun serangan. Kedua tim saling menyerang dan tak ingin pula masing-masing gawangnya kebobolan.

          Kali ini situasi dibalik begitu saja. Penguasaan bola lebih banyak oleh Marcopolo FC, serangan-serangan pun sering diberikan oleh tim asrama Tahfidhul Qur’an kepada squad Denjaka. Hingga pemain pertahanan asrama Mudholan Karima terlalu keras melakukan tekling saat menghadang Plek Qodir yang berujung tendangan bebas. Bola disepak oleh striker Huffadh, bola berasil melambung dengan baik dan diimbuhi oleh pemain lainnya. Kurang sedikit saja bola akan menjebol kandang squad Denjaka, namum sangat disayangkan peluit dari wasit berbunyi menandakan adanya offside oleh pemain Marcopolo FC. Apakah Marcopolo FC dapat membalaskan gol yang gagal tadi? Atau justru kandang mereka yang malah kebobolan? Peluit panjang tiga kali dari wasit akhirnya berbunyi menandakan babak pertama telah usai.

          Pada babak kedua ini, squad Huffadh mulai menyusun strategi baru dalam pertandingan. Mereka mencoba melakukan serangan lebih banyak. Menit awal babak kedua Plek qodir melakukan shot tapi sayang sekali, berhasil ditangkap oleh kiper muda Denjaka FC. Bola masih tetap dikuasi Marcopolo FC. Sampai-sampai Arman, salah satu pemain tim asrama Tahfdhul Qur’an terkena pelanggaran hingga mendapat kartu kuning, setelah sekian lama kartu terdiam dalam kantong sang wasit.

          Pertandingan semakin memanas, sorak sorai pendukung klub bermaskot Elang tak ingin lagi tim kebanggaannya lengah. Menit selanjutnya, disaat semua pemain dari masing-masing maju ke depan, bola begitu saja diumpan ke arah kandang sang Elang dan langsung ditangkap dengan baik oleh Plek Qodir. Namun sayang sekali, didepan sana Plek Qodir sendirian dan tak ada yang membantunya. Plek Qodir terus maju walaupun sendiri saja. Squad pertahanan Denjaka FC berusaha mengejar dan mereka berhasil diselamatkan oleh peluit wasit menandakan bahwa adanya offside oleh Plek Qodir.

          Marcopolo FC tak mau menyerah, mereka mencoba memanfaatkan sisa waktunya untuk terus melakukan serangan. Membalas peluang yang gagal membuahkan hasil tadi, salah satu personil klub Huffadh juga maju ke depan dan kurang sedikit saja dia hendak melakukan shot, tapi bola dibuang saja oleh bek squad Mudkholan Karima.

          Disaat pertengahan pertandingan tiba-tiba saja permainan dihentikan oleh peluit sang wasit. Ternyata disana ada yang sedang mengerang kesakitan. Satu diantara pemain Denjaka FC, Bahraisil Fikri mengalami keram di kakinya. Sontak tim medis pun segera bertindak untuk menghampiri pemain tersebut. Ia dibopong keluar dan tak dapat lagi meneruskan pertandingan pada menit-menit terakhirnya.

          Seluruh pemain asrama Mudkholan Karima memanas. Disaat menit-menit terakhir pemain intinya banyak yang sudah lengah dan bagaimana bisa tim mereka lebih banyak diserang oleh kubu lawan. Apakah ini pertanda tidak baik bagi squad Denjaka FC?

          Pertandingan kembali berjalan setelah dihentikan oleh bapak wasit. Pemain dari Denjaka FC ingin membalas serangan berulang kali dari kubu lawan. Mereka pun tak ingin menyia-nyiakan sisa waktunya. Ketika perebutan bola sangat sengit dilakukan oleh kedua tim, entah sengaja atau tidak, Syafiq, salah satu pemain Denjaka FC melakukan pelanggaran hingga kartu kuning dari bapak wasit dilayangkan dihadapannya.

          Tak lama peluit panjang akan berbunyi, tetapi dari kedua tim masih belum ada yang berhasil membobol gawang sekalipun. Kedua tim hanya saling menyerang dan memberikan pertahanan. Namun benar saja, akhirnya peluit panjang dari wasit berbunyi, pertandingan telah usai.

          Cukup disayangkan, tim Denjaka FC tak dapat lagi membawa sang Elang untuk terbang lagi. Begitu pun para pemain Marcopolo FC, tak dapat mengunggulkan klubnya pada laga keduanya ini. Plek Qodir sebagai seniornya pun mengeluh karena telah gagal membawa Marcopol FC untuk menduduki dalam puncak klasemen.

SALAM OLAHRAGA!!!


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: