GALERI MADRASATUL QURAN | •

Partai Komunis Indonesia merupakan partai politik non penguasa terbesar di dunia setelah Uni Soviet dan Tiongkok yang dibentuk pada 23 Mei 1914. Awal berdirinya PKI dimulai oleh Henk Sneevliet yaitu Indische Social Democratische Vereniging (ISDV) kemudian pada kongres ISDV di Semarang, pada 23 Mei 1920, nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (PKH). Lalu, pada tahun 1924 mereka kembali mengubah nama organisasi tersebut menjadi partai komunis Indonesia atau yang kita kenal PKI.

Pada tahun 1965, PKI melakukan pemberontakan di Indonesia. Tujuan PKI melakukan pemberontakan yaitu ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis, mengganti dasar negara Pancasila dengan komunisme, serta mengajak petani dan buruh untuk melakukan pemberontakan. Saat itu, terjadi konflik perbedaan pendapat antara golongan partai kanan dan kiri. Golongan kiri diduga melakukan pemberontakan dengan mendirikan Uni Soviet-Indonesia di Madiun. Padahal komunis adalah musuh bagi angkatan darat. Dikarenakan konflik semakin memanas, PKI menggabungkan isu adanya jendral yang ingin menggeser posisi presiden Soekarno. Maka, terdapat tujuh jendral yang diculik dan dibunuh akibat isu tersebut. Padahal yang sebenarnya terjadi, para jendral bukan ingin menggeser posisi Soekarno melainkan membahas Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Angkatan Darat yang tugasnya untuk membahas kenaikan pangkat dan jabatan.

Sumber: photo/website/voi.id

Mengetahui kondisi Indonesia yang semakin tak karuan, masyarakat Indonesia khususnya para santri, kiai dan ulama mengambil tindakan. Mereka berhadapan dengan PKI untuk menjaga dan melindungi bangsa Indonesia seperti perjuangan Gus Maksum dalam melawan pemberontakan PKI di Madiun. Gus Maksum yang juga menjadi pendekar silat pada waktu itu dipilih langsung oleh KH. Mahrus Aly sebagai komandan tempur lapangan.

Gus Maksum yang bertempat tinggal di Kediri tak lepas dari teror dan penyerangan sepihak oleh PKI. Aksi-aksi kriminal seperti perampokan, perampasan hingga pembunuhan dilakukan secara brutal oleh PKI. Melihat kejadian tak manusiawi itu, Gus Maksum yakin bahwa PKI memiliki rencana melakukan makar dan mengubah ideologi Pancasila menjadi Komunis.

Sumber: photo/website/umma.ID

Pada saat pertandingan silat reguler 1 bulan sekali antara PKI dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) di Desa Watu Ompak Kecamatan Prambon, PKI melayangkan tantangannya kepada tiga pesantren. Para pendekar GP Ansor menerima tantangan tersebut yang dikira sebagai sarana mempererat persahabatan. Namun, dari pihak PKI menunjukkan tindakan ejekan, provokasi, dan teror secara terus-menerus. Menerima perlakuan tersebut, GP Ansor tidak  langsung bertindak melainkan menunggu kedatangan Gus Maksum. Setelah kehadiran Gus Maksum, beliau langsung naik ke dalam arena dan menggemakan takbir “Allahu Akbar” seketika rambut beliau berdiri dan berubah menjadi api yang menyala hingga membuat para pesilat PKI ketakutan dan melarikan diri.

Pada akhirnya, PKI dibubarkan pada 12 Maret 1966 oleh presiden Soeharto karena ideologi komunisme sangat bertentangan dengan ideologi Indonesia dan mereka terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965  silam. Akibat peristiwa pemberontakan tersebut, setiap tanggal 30 September diperingati sebagai hari peringatan G30S/PKI.

Hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa G30S/PKI adalah memahami bahwa propaganda melahirkan kebingungan dan mengakibatkan adanya peperangan semaunya sendiri tanpa mempertimbangkan orang lain dan dalam berpolitik atau berorganisasi kita harus selalu adil bukan dengan kecurangan atau kekerasan.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: