GALERI MADRASATUL QURAN | •

Dalam diri manusia terdapat 3 jiwa yakni: Nafs Muthma’innah, Nafs Lawwamah, Nafs Ammarah

1.Nafs Muthma’innah, Menurut Ibnu ‘Abbas, Nafs Muthma’innah adalah nafsu yang membenarkan ketuhanan Allah. Sedangkan menurut Qatadah, Nafs Muthma’innah adalah nafsu seorang mukmin yang yakin terhadap janji-janji Allah, tenang berada di pintu makrifat kepada asma dan sifat-sifat-Nya, yakin terhadap segala yang dikabarkan rasul-Nya, percaya atas apa yang terjadi di alam barzakh dan hari akhir. Karena yakinnya, ia melihat semua perkara yang dijanjikan Allah seakan-akan nyata dan berada di depan matanya.

Nafs Muthma’innah ialah jiwa yang tenang, pasrah akan takdir yang diberikan Allah SWT. Ridho terhadap segala ketentuan-Nya. Tak pernah mengeluh dan tergoyahkan keimanannya. Tak pernah putus asa atas rahmat-Nya. Tak pernah terlena dan terbuai atas segala pemberian-Nya. Sebab, ia yakin semua yang terjadi atas izin Allah SWT.

Orang yang memiliki Nafs Muthma’innah adalah orang yang taat terhadap segala perintah-Nya, ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, murni mengharap ridha-Nya. Tidak pernah menunaikan perintah Allah hanya karena keinginan atau hawa nafsunya. Tidak pernah taklid jika bukan di jalan yang hak. Tidak pernah tenang dengan sesuatu yang menentang perintah-Nya. Tak pernah menginginkan sesuatu yang bukan haknya.

2.Nafs Lawwamah, Menurut Al-Hasan Al-Bashri. Nafsu lawwamah adalah nafsu seorang mukmin. Sebab, orang mukmin tidak melihat nafsu kecuali menyalahkannya. Mengapa engkau melakukan ini? Mengapa engkau tidak melakukan ini, padahal ini lebih baik, dan seterusnya.

            Nafs lawwamah adalah nafsu yang tidak diam dalam satu keadaan. Ia terkadang berubah dan beralih dari satu keadaan kepada keadaan yang lain. Terkadang dzikir, terkadang lalai. Terkadang menghadap, terkadang menentang. Terkadang mencinta, terkadang membenci. Terkadang bahagia, terkadang sedih. Terkadang rida, terkadang murka. Terkadang taat, terkadang membangkang.

Nafs Lawwamah merupakan jiwa yang selalu menyalahkan dirinya sendiri, Nafs lawwamah ini terbagi dua: Lawwamah Mulawwamah (yang dipersalahkan) dan Lawwamah Ghair Mulawwamah (tidak dipersalahkan). Lawwamah Mulawwamah termasuk nafsu yang jahil dan zalim sehingga dipersalahkan oleh Allah dan malaikat kelak. Sedangkan nafsu Lawwamah Ghair Mulawwamah adalah nafsu yang selalu dipersalahkan oleh pemiliknya karena lalai dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, padahal ia sudah bersungguh-sungguh menjalankannya. Inilah nafsu Lawwamah yang tidak disesali, bahkan termasuk nafsu yang mulia. Karena itu, manusia yang selalu menyalahkan nafsunya seraya sibuk dengan ketaatan kepada Allah, akan terhindar dari murka-Nya. Sebaliknya, manusia yang ridha dengan amal-amalnya, namun tidak pernah menyalahkan nafsunya, tidak pernah introspeksi dirinya, maka besar kemungkinan dia akan dicela di hadapan Allah.

3.Nafs Ammarah, Menurut Imam Ghozali Nafs ammarah adalah Nafs yang selalu memerintah keburukan, nafs yang menghimpun kuatnya rasa marah, selalu diikuti sifat-sifat tercela, jauh dari Allah, dan termasuk bala tentara atau langkah setan untuk mengarahkan manusia kepada penyesalan dan kebinasaan. Karenanya, nafsu ini wajib diperangi, ditentang keinginannya, dan dikendalikan sebagaimana yang dipesankan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Namun meski dicap sebagai pendorong keburukan, nafsu ammarah memiliki manfaat, yakni sebagai lahan jihad, lahan uji diri, sekaligus lawan bertarung, sebagaimana yang dimaksud “Jihad Akbar” dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sementara itu, tak ada jihad kecuali mendatangkan kebaikan dan pahala yang besar. Orang yang hendak menempuh jalan Allah, hendaknya menyadari akan buruknya nafsu ammarah yang ada pada dirinya, dan mampu memerangi keinginan buruknya. Sebab, hanya dengan mengetahui tabiaat dan memerangi keburukannya, seorang salih akan mampu melepaskan dari keburukan itu, kemudian menuju nafsu Lawamah dan nafsu Muthma’innah, dan mendekat kepada Allah.

Oleh: Lutfillah Hakim


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: