وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَة
Ayat diatas adalah penggalan surah Al-Baqarah yang berisi tujuan penciptaan nabi Adam, yang bertujuan menjadikan umat manusia sebagai pemimpin di bumi. Bukan hanya nabi Adam, setiap dari kita wajib menjadi pemimpin setidaknya pemimpin bagi diri kita sendiri, dalam melawan nafsu maupun hal yang bathil.
Manusia sendiri sudah dibekali akal sejak dia lahir. Itu berarti manusia sudah bisa berfikir untuk terus berevolusi dan mengembangkan kehidupan yang lebih baik dan lebih baik lagi. Untuk hal itu manusia memerlukan pemimpin yang bijaksana, pemimpin yang bisa memimpin suatu kelompok daerah atau bahkan negara sekalipun.
Seorang pemimpin haruslah memiliki bekal ilmu yang sangat tinggi. Pendidikan tersebut akan menjadi bekal bagi pemimpin tersebut saat dia memimpin. Pemimpin yang dibekali ilmu dan kebaikan akan menjadi pemimpin yang baik bagi suatu kelompok atau negara. Sebaliknya pemimpin yang tinggi ilmu tapi buruk hati hanya akan merusak dan menghancurkan sebuah kelompok atau bangsa. Allah sendiri sudah memerintahkan siapapun yang menjadi pemimpin haruslah amanah dan terus berjuang untuk kebaikan.
Kita sendiri tidak perlu menanyakan perihal perintah Allah, karena rahasia dibalik perintah tersebut hanya Allah yang tau. Bisa jadi yang menurut kita baik tapi bagi Allah tidak baik. Bisa jadi juga yang menurut kita tidak baik tetapi bagi Allah itu yang terbaik bagi kita.
Allah sendiri telah memberikan banyak rahmat dan kasih sayangnya yang kita sendiri tidak bisa memahaminya. Kita hanya akan merugi dan merugi bila kita tidak taat kepada allah, sebaliknya bila kita taat pada Allah SWT semua hal hal baik akan mengikuti kita.
Sumber Tausiyah Malam Jumat oleh: Ust. Ary Ardila
0 Komentar