GALERI MADRASATUL QURAN | •

Amanat Pengasuh PP. Madrasatul Qur an oleh KH. Abdul Hadi Yusuf, S.H.

Mengawali sesi amanat pengasuh, beliau menyampaikan bahwa Pelaksanaan Wisuda Hafidh di PP. Madrasatul Qur an ini merupakan acara yang dinanti – nanti, baik oleh santri maupun wali santri, karena hasil jerih payah mereka akhirnya telah tercapai. Harapan beliau semoga ilmu yang telah didapat tersebut bisa manfaat dan barokah, baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat.

Diatas mimbar utama tersebut, beliau menyampaikan perihal perkembangan atau keadaan yang saat ini terjadi pada PP. Madrasatul Qur an. Sebagai gambaran awal, jumlah santri Madrasatul Qur an saat ini jika dilihat dari jenjang pendidikan formal adalah sebagai berikut, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 622 siswa dengan jumlah guru 43, sedangkan SMP Al – Furqan 512 siswa dengan jumlah guru 54, Madrasah Aliyah sebanyak 868 santri dengan jumlah guru 63, dan PKHQ ( Program Khusus Hifdhil Qur an ) sebanyak 191. Beliau juga menyampaikan jumlah pembina Al – Qur an   dan pengurus asrama yang jumlahnya sekitar 196 Ustadz.

Beliau juga mengenalkan sebuah program untuk menunjang kurikulum sekolah di bidang keagamaan, program tersebut dilaksanakan setiap ba’da isya’ yakni Program Madin, program ini juga sebagai upaya untuk menyelaraskan motto lembaga yakni ” Hamilil Qur an Lafdhan Wa Ma’nan Wa Amalan”. Hal tersebut selalu dikawal dengan mendesain program – program untuk menjawab tantangan zaman pada saat ini.

Potret KH. Abdul Hadi Yusuf sedang menyampaikan Amanat Pengasuh

Masing – masing unit selalu berinovasi terkait program yang sekiranya dapat mewujudkan motto lembaga secara maksimal, antar unit selalu bersinergi dan bekerja sama, dikarenakan era sekarang bukanlah era kompetisi, tetapi era kaloborasi. Sebagai contoh seperti unit MTs MQ yang membuat Program Kelas Unggulan yang merupakan kombinasi antara program – program yang telah ada dengan model ekslaratif atau percepatan. Secara berjenjang dan berkelanjutan, ketika program tersebut selesai, maka pada tahap selanjutnya Madrasah Aliyah tinggal memperdalam dan melaksanakan program. – program yang lain.

Selanjutnya beliau menyampaikan rincian jumlah santri yang ikut sebagai peserta Wisuda Hafidh XXXIII dan Binnadhor XXXI. Diantaranya Wisudawan Binnadhar 497 santri, yang mayoritas dari santri jenjang Tsanawiyah atau SMP kelas VIII, yakni sebanyak 266 siswa, hal ini sesuai dengan ekspektasi, karena pada dasarnya program Binnadhar ditargetkan selama 3 semester atau 1,5 tahun. Meskipun begitu, tidak sedikit para santri yang hafalannya telah melampui jauh dari target. Bahkan pada tahun ini terdapat 3 santri yang berstatus Wisuda double atau Wisuda Binnadhar dan Hafidh secara bersamaan.

Sedangakan Wisuda Hafidh total pesertanya adalah sebanyak 155 Wisudawan yang terdiri dari 2 santri kelas VIII SMP, 3 santri kelas IX SMP, 13 santri kelas IX MTs, 19 santri kelas X MA, 29 santri kelas XI MA, 40 santri kelas XII MA, dan 59 santri PKHQ. Adapun peserta Wisudawan Qiro’ah Sab’ah berjumlah 5 santri, yang salah satunya masih duduk di bangku Aliyah kelas IX, selebihnya sudah lulus sekolah.

“Wisuda kali ini terasa spesial” ujar beliau, hal tersebut dikarenakan terdapat kakak adik sekandung yang berstatus sebagai Wisudawan, diantaranya adalah M. Ziaurrahman Wisudawan Sab’ah dengan A. Yazid Al Busthami Wisudawan Hafidh, putra dari Ust. Syamsul Anam yang merupakan Guru di Madrasah Aliyah Madrasatul Qur an. Selanjutnya adalah Atallaha Bi Qolbin Salim dengan Thohir Muhammad, yang keduanya merupakan Wisudawan Hafidh, putra dari Bpk. Syamsul Hadi asal Jombang. Dan juga putra dari Kepala Madrasah MTs MQ “Bpk. Fuad Taufiq” yakni M. Chadziq Wisudawan Hafidh dan Habibullah sabagai Wisudawan Binnadhar.

Beliau juga menyampaikan rekapitulasi jumlah wisudawan sejak PP. Madrasatul Qur an berdiri hingga saat ini, jumlahnya adalah 85 santri Wisudawan Sab’ah, 1732 santri Wisudawan Hafidh, dan 6345 santri Wisudawan Binnadhor. Jika ingin melihat grafik peningkatan jumlah wisudawan hafidh, maka diambil dari 5 tahun terakhir sebagai berikut, tahun 2017 sebanyak 76 santri, tahun 2018 sebanyak 102 santri, tahun 2019 sebanyak 108 santri dan tahun 2021 sebanyak 240 santri, terlihat sangat banyak pada tahun 2021 dikarenakan gabungan antara tahun 2020 dengan tahun 2021, dan pada tahun 2022 ini tercatat sebanyak 165 santri.

Beberapa hari yang lalu Pondok Pesantren telah mencapai genap lebih dari setengah abad yakni 51 tahun, dalam rentang waktu tersebut PP. Madrasatul Qur an selalu berbenah agar menjadi sebuah lembaga yang matang, tidak hanya dari segi usia tetapi juga dari segi kemanfaatannya bagi masyarakat luas, lebih – lebih di bidang pendidikan.

Harapan beliau kepada para wisudawan hafidh yang telah mentuntaskan sekolahnya agar dapat melanjutkan studinya di bidang yang lebih tinggi, beliau juga menyampaikan keinginan beliau agar kedepannya pesantren juga memiliki perguruan tinggi yang fokus pada bidang Al – Qur’an dan Tafsir.

Selanjutnya Bpk. Pengasuh menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh Guru Al – Qur an yang telah membimbing dan membina para santri hingga dapat menyelesaikan hafalannya. Keberhasilan para pembina Al – Qur an tersebut juga tak lepas dari dukungan para wali santri atau orang tua.

Meskipun terlambat 2 hari beliau tetap mengucapkan ” Selamat Hari Ibu” kepada seluruh ibu yang hadir pada acara tersebut.

Beliau juga berterimakasih khusus kepada Ust. Amiruddin Al Hakim selaku Pembina kamar Maqomin Amin 02 yang seluruh warganya dapat diwisuda Binnadhor pada tahun ini, serta kamar MA 01, MA 08, MA 09, dan MA 10 yang warganya hanya meninggalkan satu santri yang tidak bisa ikut wisuda Binnadhor pada tahun ini. Satu lagi yakni Ust. Wildan Faqih yang seluruh warganya telah menyelesaikan program Binnadharnya. Beliau berharap agar hal ini dapat memotivasi bagi para Pembina – Pembina yang lain.

Pesan beliau kepada Wisudawan, terutama wisudawan hafidh, bahwa prestasi yang telah diraih tersebut wajib kita syukuri, karena merupakan akumulasi doa dan peran orang tua terhadap kita, maka janganlah merasa sombong atau takabur terhadap prestasi yang telah kita raih. Rasulullah SAW juga pernah mengingatkan kepada kita bahwa “Kesombongan itu akan membawa kita kedalam hal – hal yang kurang baik” . Terhadap salah satu hadist yang mengatakan ” Tidak akan masuk surga, orang – orang yang dalam hatinya terdapat rasa sombong atau takabur meskipun hanya sekecil biji sawi”. Untuk itu meskipun kita telah sebagai Wisuda Hafidh, tetap menghormati guru, baik dari guru TK, SD, maupun MI. bekal guru – guru itulah yang membuat kita dapat di wisuda. Sayyidina Ali mengatakan ” Saya ini adalah hambanya orang yang mengajarkan saya, walaupun hanya satu huruf..”. Maka dari itulah jangan pernah sekali – kali kita berbuat sombong.

Sebelum mengakhiri, beliau menyatakan rasa terimakasihnya kepada seluruh pihak yang telah turut membantu menyukseskan acara wisuda ini. Beliau menghaturkan جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء , tak lupa beliau memohon maaf bila ada hal – hal yang kurang berkenan di hati para bapak dan ibu tamu undangan. Beliau juga berpesan kepada santri yang masih dalam proses menghafal, InsyaAllah dengan kesungguhan dan keistiqomahan, anak – anak bisa menyelesaikan program tahfidh ini, dan harapan beliau sebagai orang tua, semoga anak – anak bisa menjadi Insan Qur ani, sebagaimana motto PP. Madrasatul Qur an ” Mencetak Insan yang Hamilil Qur an Lafdhan Wa Ma’nan Wa Amalan”.






















0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: